Apakah membaca talbiyah ataukah takbir pada hari Arafah bagi jamaah haji?
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
كِتَابُ اَلْحَجِّ
Kitab Haji
بَابُ صِفَةِ اَلْحَجِّ وَدُخُولِ مَكَّةَ
Bab Sifat Haji dan Masuk Makkah
Hadits #753
وَعَنْ أَنَسٍ ( قَالَ: { كَانَ يُهِلُّ مِنَّا اَلْمُهِلُّ فَلَا يُنْكِرُ عَلَيْهِ, وَيُكَبِّرُ [ مِنَّا ] اَلْمُكَبِّرُ فَلَا يُنْكِرُ عَلَيْهِ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Di antara kami ada yang membaca talbiyah dan tidak ada yang melarangnya, dan ada yang membaca takbir dan tidak ada yang melarangnya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1659 dan Muslim, no. 1285]
Faedah hadits
1. Disunnahkan membaca talbiyah dan bertakbir pada hari Arafah. Namun, membaca talbiyah itu lebih baik. Jika memilih bertakbir, tidaklah masalah. Talbiyah itu adalah syiarnya orang yang berihram. Jika digabungkan antara talbiyah dan takbir, tidaklah masalah.
2. Sahabat mengingkari siapa saja yang menyelisihi jalan yang lurus baik dalam perkataan atau perbuatan. Para sahabat tidaklah membiarkan kesalahan begitu saja.
Referensi:
- Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 5:298.
–
Diselesaikan di Mina pada hari Tarwiyah, 8 Dzulhijjah 1444 H, 26 Juni 2023
Artikel Rumaysho.Com